Sabtu, 25 Juni 2011


Hakikat Kenabian dan Ciri cirinya


Karya Syah Waliyullah al Dihlawi ra
(beliau adalah mujadid abad XII)
Dalam Kitab Hijajul Kiramah

Engkau harus mengetahui bahwa tingkat tertinggi manusia adalah “orang-orang yang diberi pemahaman” (mufahhamun), dan mereka adalah orang yang dapat menggabungkan dua kekuatan – kemalaikatan dan kebinatangan – yang ia miliki, dan sisi kemalaikatannya lebih mendominasi. Mereka diutus untuk menciptakan tatanan yang dikehendaki oleh seruan langit (da’iyah haqqaniyyah), dan ilmu Ilahi, serta berbagai keadaan Dewan malaikat tertinggi yang memancar kepada mereka. Ciri-ciri “orang yang diberikan pemahaman” di antaranya adalah: ia memiliki watak yang seimbang dan watak yang harmonis dan bahwa wataknya itu tidak digerakkan secara berlebihan oleh pendapat-pendapat yang parsial (ara juz’iyyah), tidak oleh pemikiran yang berlebihan sehingga ia ditarik dengan cara apapun dari yang universal kepada yang parsial, atau dari ruh kepada bentuk. Di dalam dirinya juga tidak terdapat kebodohan berlebihan yang tidak dapat ditanggalkan untuk kemudian beranjak dari yang parsial menuju yang universal, dan dari bentuk kepada ruh. Ia adalah seorang yang sangat patuh menjalankan perbuatan-perbuatan yang mendapat petunjuk, memiliki tingkah laku yang baik di dalam perbuatan-perbuatan ibadah, dan adil  dalam memperlakukan manusia. Ia mencintai keteraturan alam semesta dan cenderung kepada kemaslahatan umum; tidak menyakiti seorangpun kecuali dalam suatu keadaan ketika kebaikan umum tergantung kepadanya atau ketika kemaslahatan umum memaksanya untuk menyakitinya. Ia tetap konsisten dalam kecenderungan kepada Yang Gaib. Pengaruh kecenderungannya ini dapat dilihat dalam perkataannya dan wajahnya, juga dalam semua wataknya, sehingga ia senantiasa mendapat pertolongan dari Yang Gaib. Perbuatan spiritual yang paling sedikit yang terbuka baginya adalah kedekatan kepada Allah dan ketenangan (sakinah) yang tidak tersingkapkan bagi orang lain.

Senin, 30 Mei 2011

Mempersiapkan anak Keturunan

Banyak sekali orang mempersiapkan anakketurunan mereka. Dan semua jerih payah mereka, mereka kerahkan untuk itu. Yakni bagaimana supaya anak keturunan mereka itu, sepeninggal mereka menjadi pemilik dan penerus bagi harta kekayaan mereka. Jika manusia hanya sampai ke batas itu saja, dan dia tidak melakukan apapun untuk Allah, berarti itu merupakan kehidupan neraka

Selasa, 24 Mei 2011

Orang-orang yang Dijamin Masuk Surga

unduk | Khairu Ummah,Syariat | Monday, July 20th, 2009
tangga ke surga
tangga ke surga
Keinginan menjadi penghuni surga tidak cukup hanya berdo’a, tapi kita harus berusaha memiliki sifat dan amal calon penghuninya dan usaha itu sekarang dalam kehidupan kita di dunia ini.

ada 14 orang yang dijamin masuk surga: 

7 Golongan Orang Yang Akan Dinaungi ALLAH


Rasulullah SAW bersabda:
“7 golongan orang yang akan Allah naungi dgn rahmatNya pada hari yang tiada naungan selain naunganNya” yaitu :
Golongan yang pertama:
Para Pemimpin yang adil.
Yang kedua:
Pemuda yang sentiasa beribadat kepada Allah semasa hidupnya.
Yang ketiga:
Orang yang hatinya dekat dengan Masjid (Selalu sembahyang lima waktu bersama di Masjid).
Yang keempat:
Dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka bertemu dan berpisah hanya di jalan Allah.
Yang kelima:
Lelaki yang menolak tawaran wanita yg cantik & terhormat untuk melakukan hubungan terlarang & berkata: “Saya takut kepada Allah”.
Yang keenam:
Orang yg memberi sedekah secara diam-diam, sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang telah dikeluarkan tangan kanannya.
Dan yang ketujuh: Seseorang yang mengingat Allah di tempat yang sepi sehingga matanya penuh dengan air mata.(HR.Bukhari vol1 no.629)

Senin, 23 Mei 2011

Islam, Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, dan Deklarasi Kairo


Agama Islam, Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, dan Muslim kontemporer berada dalam kegelisahan, ketegangan dan konflik antara satu sama lain. Istilah Islam memunculkan banyak gambaran - beberapa nyata, beberapa hanya imajinasi saja. Islam tampaknya digambarkan seolah buta secara rohani, dan menyebarkan kebencian dan kekerasan. Hal tersebut tumbuh subur dalam imajinasi orang-orang yang menjelekkan Islam. Sedangkan pemahaman yang ideal ada pada orang-orang yang tulus meyakini bahwa Islam semata-mata adalah kedamaian dan keihklasan.  Tetapi ketika Islam menjadi sebuah frase yang disalahterapkan dan disalahgunakan oleh beberapa tindakan dan ideologi, pada kenyataannya, bukanlah Islam.
Jadi dimana Islam yang sejati dapat dicari? Dimana Islam moderat bisa ditemukan?
Jihad



Selasa, 17 Mei 2011

12 cara untuk menjadi seorang Muslim yang memiliki tingkat disiplin diri yang tinggi

Submitted by roemasa on Sun, 12/07/2008 - 15:20


muslimSeorang Muslim yang memiliki tingkat disiplin diri yang tinggi akan terlihat dalam kehidupan sehari-harinya baik itu dalam bekerja, beribadah ataupun aktivitas lainnya. Waktu 24 jam sehari untuk seorang Muslim adalah waktu untuk mempraktekkan disiplin diri dalam tiap kegiatannya. Seorang Muslim yang baik adalah seorang Muslim yang memiliki tingkat disiplin diri yang tinggi.
Dibawah ini adalah 12 cara untuk menjadi seorang Muslim dengan tingkat disiplin diri yang tinggi:
1. Selalu menyembah Allah SWT, berkomunikasi dengan-Nya dan serahkan diri kepada Allah SWT. Hal itu bisa dilakukan dengan menjaga ibadah kita kepada-Nya dan membersihkan hati dari meyakini kepada apa yang selain Allah SWT.
2. Biasakan membaca Al-Qur'an, baca arti dan pahami makna yang terkandung didalamnya.

3. Membaca buku-buku relijius yang menjelaskan bagaimana caranya memperbaiki dan membersihkan hati.

4. Menghadiri program-program yang mendidik seperti kelas pelajaran dan perkuliahan..

5. Gunakan waktu anda dengan perbuatan yang baik yang akan memberikan manfaat baik untuk dunia dan akhirat anda.

6. Tidak terlalu 'bermanja-manja' dengan perbuatan yang dilarang oleh ajaran Islam dan tidak berpikir terlalu banyak tentang hal yang dilarang tersebut.


Sabtu, 07 Mei 2011

Ya Allah, Sungguh Aku telah Banyak Menzhalimi Diri


Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada penutup para rasul, kepada para keluarga dan sahabat b
eliau.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr ibnul ‘Ash radhiallahu ‘anhuma, dia mengatakan,
أن أبا بكر الصديق رضي الله عنه قال للنبي صلى الله عليه وسلم: يا رسول الله علمني دعاء أدعو به في صلاتي قال: «قل اللهم إني ظلمت نفسي ظلما كثيرا ولا يغفر الذنوب إلا أنت فاغفر لي من عندك مغفرة إنك أنت الغفور الرحيم
“Abu Bakr radhiallahu ‘anhu pernah berkata kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai rasulullah, ajarilah aku sebuah do’a yang bisa kupanjatkan dalam shalatku.” Nabi menjawab, “Katakanlah, Allahumma inni zhalamtu nafsi zhulman katsira wa laa yaghfirudz dzunuba illa anta faghfirli min ‘indika maghfiratan innaka antal ghafurur rahim (Ya Allah, sesungguhnya aku telah banyak menzhalimi diri sendiri dan tidak ada yang mampu mengampuni dosa melainkan Engkau, maka berilah ampunan kepadaku dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau maha pengampun dan maha penyayang.”[1]